Rabu, 03 Mei 2017

R E L A S I (Part 1)

Baik buruknya relasi bergantung pada orang-orang yang terlibat di dalamnya. Jika ingin memiliki sebuah relasi yang berkualitas, tentunya orang yang terlibat di dalamnya adalah orang yang berkualitas (memiliki kualitas untuk mau terus belajar). Karena apa saja yang ingin kita kuasai, kita harus pelajari. Termasuk relasi. Kita tidak lantas tahu bagaimana berelasi dengan orang jika kita bertambah usia. Banyak orang bilang "ah nanti kalo udah gedhe pasti tahu sendiri". Menjadi tua, seseorang tidak otomatis tahu. Karena menjadi tahu diperlukan proses belajar. 

 

Relasi dan rumah. 
 
Kita tentu punya banyak kenalan. Dan mereka disebut sebagai orang di halaman. Yang siapa saja boleh masuk ke halaman itu. Lalu di rumah kita juga punya ruang tamu. Dimana dari sekian banyak kenalan itu, hanya beberapa orang yang menjadi teman kita. Di sini kita masih mempertahankan penampilan, tata bahasa dan sebagainya. Selanjutnya ada ruang makan. Ruangan dimana kita mengundang sahabat kita untuk datang dan bersantap bersama. Ruangan ini lebih santai. Kita akan tetap makan bersama sahabat sekalipun kita sedang memakai celana pendek. Berbeda dengan ruangan tamu yang tidak mungkin akan mengenakan celana kolor ketika menerima tamu. Di sini bisa. Suasana lebih luwes. Dan tidak banyak orang uang kita izinkan masuk ke ruang makan. Jumlah orang uang kita izinkan masuk ke ruangan yang semakin privat semakin sedikit. Dan ruangan terakhir adalah ruang tidur. Kita hanya mengizinkan satu orang saja untuk masuk. Tidak sembarang orang boleh masuk. Begitu juga dengan relasi. Kita hanya akan dan boleh mengizinkan satu orang saja yang memang sudah dipilih sedemikian rupa untuk masuk ke dalamnya. 
 
Memilih seseorang untuk menjadi orang yang special tentu tidak mudah. Karena itu adalah sebuah pilihan penting kedua setelah siapa yang kamu sembah. Ada 3 hal yang bisa menolong kita untuk memilih orang yang tepat. 
 
1. Cek level spiritual.
Tentunya kita mengharapkan berdampingan dengan seseorang yang membuat kita menjadi lebih baik secara rohani maupun jasmani. Kita perlu mengecek apakah orang yang akan kita bawa lebih dalam ke sebuah relasi itu memiliki manual book yang sama. Kita sebagai ciptaan tentunya ditinggali sebuah manual book sebagai petunjuk. Apakah sama? Apakah orang tersebut membacanya setiap hari? Atau justru seminggu sekali, sebulan sekali atau bahkan dia tidak tahu manual book nya yang seperti apa. Bagaimana dengan prinsip-prinsip yang dibahas di manual book? Apakah ada yang tidak dia lakukan? 

2. Cek soul level
Marriage is like one way ticket. So go for the best place you want. Perlu untuk menanyakan tujuan hidupnya. Dia hidup untuk apa, kemana. Karena pastinya kita tidak akan berjalan bersama dengan orang yang arah tujuan hidupnya berlawanan. Tanya apa mimpinya. Jika belum menemukan tujuan hidupnya, dia belum layak untuk masuk ke relasi uang serius. Karena dia akan sangat mudah terganggu. He will easily to be distributed. 
 
After knowing that we go in the same direction, ask yourself: do you wanna go to the best place with him and enjoying that place with him for undefined time?
 
Kita tidak perlu menikah untuk memenuhi tujuan hidup karena kita sudah utuh (jika relasi dengan Sang Khalik sudah baik). Tapi memang tidak baik seorang manusia itu hidup alone. All in one. Menikah itu adalah keputusan Adam. Tuhan tidak pernah menyuruh Adam menikahi Hawa. Itu keputusan Adam. 
Cek karakternya dan temperamen nya. Cek baggage yang dia bawa; masa lalunya, latar belakangnya dan sebagainya. Karena itu semua akan sangat bisa untuk menjadi sumber percek-cokan.
 
Cek juga teman-temannya. Ketika dating jangan private. Kita butuh orang-orang sekitar untuk menjaga kita tetap objektif. Kita membutuhkan mereka untuk menolong kita. Private is only for marriage. Be open. Ask. 

3. Cek fisiknya tanpa melakukan hubungan sebelum menikah.
Cek bagaimana penampilannya. Cek bagaimana kondisi fisiknya. Apakah kita akan baik-baik saja dengan buta warna yang dia bawa? Apakah kita tidak masalah dengan fisiknya yang semampai (semester tak sampai)? Dan sebagainya. 

Well, bagaimana dengan orang yang dengannya Anda sedang berelasi? Semoga dia yang terbaik. Untuk yang belum menemukan dan ditemukan, tetap upgrade diri Anda. Karena, the best is yet to come. 



Source:
Dating by Ps. Jeffrey S. Rachmat
Relationship Matter by Ps. Jose Carol

1 komentar:

  1. microtouch titanium trim | Titanium Art
    The microtouch titanium trim is one of ford edge titanium 2021 the most popular sizes in titanium exhaust wrap the gaming industry. It's suitable for the players' titanium wedding ring gaming consoles and can babylisspro nano titanium spring curling iron be used for the sunscreen with titanium dioxide

    BalasHapus