Sabtu, 29 April 2017

Carpediem

Aku baca status2mu. Cool.

Aku juga suka nulis. Seperti sekarang yang aku kirim ke kamu. Nulis chat. Everyday.

Karena ada satu pertanyaan yang harus aku ucapkan dan tidak aku tulis.

Please. Help. Don't be like me. Sometimes I forgot who I am. They said that I am Brad Pitt.

Ada satu nama lagi yang hanya orang yang aku percaya yang aku kasih tahu. My secret name mau tahu ndak. But you promise me first. You'll not tell anyone. This is really important. Not to tell anyone. Pardon my English. Cah anyaran. Keep it to yourself. My secret name is Superman. Hmmm. Biasa aja. Plis. Keep it to yourself. Mesti heboh lho. Ini lho yang membuatku berpikir keras untuk tidak memberitahukan. Udah janji lho yaaaa. Hmmm.

Call me "Beloved One". Angel to wkwkwk

Aku ngambek lho. Nek ngambek aku bakal masakin kamu. Kamu pingin tak masakin? Try me.
Masak??? Masak sih??? Itu udah aku masakin.

Aku berada di sebuah masa dimana cinta hanya tulisan tak bermakna, di suatu tempat dimana hanya ada panas dan dingin. Tak bisa merasakan kehangatan. Auwooooo. Aku di benakmu.

Well, memang tidak semua bisa ditanya untuk apa. Seperti semua yang tak pernah kuperhitungkan padamu. Tidak semua hal memang bisa dijelaskan dengan sempurna: kenapa atau bagaimana. Kadang tetap saja tinggal seperti itu, apa adanya. Seperti karang dan lokan di laut sana, begitu saja ada, entah untuk apa di sana, dan kita bisa menerimanya.

Kamu tak pinjemi bahuku. Tapi pinjem aja. Btw, jangan protes ya. Kalo bahuku kecut. Karena deket sama ketek.

Mau sandaran sekarang? Ntar dimarahin papa lho. Kan belum katekisasi. Kamu ada apa?

Aku ke situ boleh? Mau anterin pundak. Aku jam 9an bisa. (Jam jenguk udah abis). Aku nemuin kamu kok. Hmmm. Katanya butuh shoulder.

Doa yang baik. Suara yang merdu.

Sebuah pertemuan.




Lalu ia bangun dan menyadari semua itu hanyalah bunga tidur. Tidak nyata. Namun berharap di tidur malam selanjutnya, mimpi itu akan berlanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar