Minggu, 14 Oktober 2018

Hal Ternekatku: Mencintaimu

Di sudut warung mie ayam, keduanya duduk sebelah menyebelah. Sedikit kata terlontar. Rasa mie ayam petang itu berbeda dari biasanya. Mungkin tak sengaja bercampur dengan tetesan air mata yang sembunyi-sembunyi mulai menetes. Tak enak.


Diam cukup lama.


Helaan nafas dalam dan berat bersamaan dengan sebuah pertanyaan. "Hal paling nekat apa yang pernah terlintas di pikiran atau yang pernah dilakukan?".


Pertanyaan yang sangat mengherankan mengakhiri masa saat teduh pada pertemuan keduanya hari itu.
"Tidak ada pikiran ternekat. Hanya saja aku pernah melakukan hal ternekat yang sampai hari ini saja aku masih memikirkannya. Mempertanyakan bagaimana hal ini bisa terjadi hingga saat ini". Jawaban Iman sejujurnya mengundang pertanyaan namun Asa sedang tak ingin menanyakannya. Asa hanya mencoba berlogika menebak ujaran Iman.


"Hal ternekat itu adalah aku memberanikan diri untuk mencintaimu hingga saat ini, hingga esok, hingga maut memisahkan", Iman mengalihkan pandangannya dari mangkuk yang kosong kepada sosok wanita di sampingnya.


Begitulah Iman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar